PROYEK TOL SOLO-SEMARANG Masuki Tahap II
Tahap kedua ini yaitu mengumpulkan sejumlah pemilik lahan yang tanahnya bakal digusur untuk pembangunan jalan tol.
“Pengukuran dan pematokan sudah selesai. Ini yang akan dijadikan dasar pembebasan lahan tol nantinya. Sosialisasi berikutnya akan dilakukan pada awal Mei mendatang,” papar Ketua Panitia Pembebasan Tanah (P2T) Boyolali, Sri Ardiningsih saat ditemui wartawan di Pemkab Boyolali, Senin (23/4/2012).
Sosialisasi ini bersifat spesifik terkait hak dan kewajiban mereka. Antara lain, surat-surat terkait kepemilikan tanah. Jika kelengkapan surat-surat kepemilikan tanah tidak ada persoalan, proses ganti rugi dipastikan cepat selesai. Uang ganti rugi dapat segera ditransfer dan diterima melalui rekening masing masing. Namun, jika masih ada kendala tentang ahli waris, maka diminta untuk segera diselesaikan.
“Proses sosialisasi dimungkinkan dilakukan per desa agar mudah. Akan tetapi, ini menyesuaikan dengan jumlah pemilik tanah per desanya yang terkena lahan tol,” tambahnya.
Lebih lanjut Sekda Boyolali ini menerangkan sejauh ini pihaknya belum mendapatkan laporan berapa jumlah pemilik lahan serta luas lahannya. Pasalnya, itu merupakan kewenangan tim aprraisal (penilai) yang ditunjuk Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Disebutkan, pihaknya berpatokan pada hasil pengukuran dan pematokan yang telah dilakukan tim teknis.
Di samping itu, ia meminta warga setempat yang terkena tol diminta tidak cemas akan kehilangan akses jalan. Sebab, proyek tol ini memberikan ruang audiensi bagi masyarakat terkait akses jalan. “Semua akan kita beri solusi. Baik itu akses jalan maupun saluran irigasi yang terkena tol. Hal itu masih bisa dibicarakan lebih lanjut untuk mendapatkan solusi terbaik,” pungkasnya.
http://www.solopos.com/2012/04/24/proyek-tol-solo-semarang-masuki-tahap-ii-180407
Kebut Tol Solo-Semarang, Libatkan Aparat
Pembangunan jalan tol Solo-Semarang terus menunjukkan progres positif, di mana setelah menuntaskan tahap I, kini pembangunan akses yang diharapkan lebih menghidupkan ekonomi dua kota besar di Jateng itu berlanjut pada rute Ungaran-Bawen.Pembangunan akan berjalan terus, apalagi proses ganti untung pembebasan lahan proses hukumnya telah tuntas,” papar Bibit Waluyo, Gubernur Jateng.
Ia menuturkan, di ruas jalur tersebut nantinya akan dilakukan pembebasan lahan sejumlah 1.472 bidang dengan alokasi dana ganti untung sebesar Rp 366 miliar.
Di sisi lain, dari semua lahan yang terdapat memang ada beberapa area yang belum mau melepas haknya meski secara hukum telah diputus. Termasuk 63 lahan dari 47 nama warga kawasaan Lemah Ireng, Kabupaten Semarang.
Melihat hal itu, maka Bibit mengakui jika untuk pertimbangan lancarnya pembangunan, pihak pengembang dan Pemprov Jateng melakukan koordinasi dengan TNI/Polri guna mengawal sejumlah problem lahan yang bakal digunakan jalan tol.
“Sifatnya hanya mengawal demi kondusifnya lapangan dan lancarnya pengerjaaan,” pungkas dia. (avi)
http://koransolo.com/solo-update/kota/1716-kebut-tol-solo-semarang-libatkan-aparat
JALAN TOL SEMARANG-SOLO: Warga Tolak Eksekusi Lahan, Petugas Gabungan Polri-TNI Diterjunkan
UNGARAN – Puluhan warga pemilik tanah yang belum dibebaskan, menghalangi dua alat berat yang digunakan petugas dalam eksekusi lahan untuk proyek jalan tol Semarang-Solo Seksi II (Ungaran – Bawen) di Desa Lemah Ireng, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Kamis (29/11/2012).
Puluhan warga berdiri di depan buldozer sambil meneriakkan takbir saat kedua alat berat tersebut hendak digunakan meratakan lahan yang masih berupa lahan perkebunan dan semak belukar itu. Melihat hal tersebut, ratusan petugas gabungan langsung bergerak mengamankan dengan menarik puluhan pria dan perempuan yang menghalangi alat berat.Beberapa warga yang dianggap sebagai provokator terlihat dibawa petugas Polres Semarang menjauh dari alat berat, dan tidak sedikit dari warga yang jatuh pingsan dan menangis. Sebanyak 700 petugas gabungan dari Kepolisian Resor Semarang, Kepolisian Daerah Jawa Tengah, dan Kodam IV/Diponegoro mengamankan eksekusi penguasaan fisik lahan untuk proyek jalan tol Semarang-Solo Seksi II (Ungaran- Bawen) di Desa Lemah Ireng.
Dari 1.472 bidang tanah yang terkena lanjutan proyek tol rute Ungaran hingga Bawen, Kabupaten Semarang masih ada 63 bidang yang belum dibebaskan karena 47 keluarga belum sepakat dengan ganti untung. Dari nilai tanah yang hanya sekitar Rp25.000 hingga Rp125.000 per meter, dihargai Rp65.000 hingga Rp175.000 per meter.
http://www.solopos.com/2012/11/29/jalan-tol-semarang-solo-warga-tolak-eksekusi-lahan-petugas-gabungan-polri-tni-diterjunkan-352044
No comments:
Post a Comment